Pernah isi sebuah form yang menanyakan hobi kamu? Seberapa sering kita dapati orang dengan hobi membaca atau menulis? Seberapa yakin kamu dengan pernyataan hobi membaca dan menulis tersebut?
Banyak dari kita menyatakan membaca dan menulis sebagai hobi, baik dalam kolom isian, ataupun percakapan sederhana sehari-hari. Tapi faktanya, kebanyakan menjadikan membaca dan menulis hanya sebagai “pelarian” agar tidak terkesan tidak punya hobi. Ya iyalah, kan memang kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari baca dan tulis.
Membaca untuk Menulis
Nah, balik ke dunia tulis digital kekinian, a.k.a blogging. Saya pribadi sih merasa sangat butuh membaca dibanding menulis. Dan, saya rasa virus butuh membaca itu yang saat ini kurang.
Banyak orang ingin bisa menulis tanpa mau banyak membaca (kalimat ini juga terutama untuk diri saya sendiri). Itu sudah seperti orang pengen lancar buang air besar tanpa mau makan. Mendekati hil yang mustahal bukan?
Banyak orang ingin bisa menulis tanpa mau banyak membaca (kalimat ini juga terutama untuk diri saya sendiri). Itu sudah seperti orang pengen lancar buang air besar tanpa mau makan. Mendekati hil yang mustahal bukan?
Sederhananya begini; membaca memberi banyak input, sedang kan menulis mengeluarkan sebentuk output. Nah, jadi semakin jelas kan mana yang harus didahulukan?
Seorang blogger pun demikian, tidak mungkin ada output berupa tulisan darinya tanpa adanya aktivitas menyerap bahan dari sekitar, yang kemudian bisa kita generalisasi sebagai membaca.
Membaca dalam hal ini meliputi pengamatan sekeliling, melatih kepekaan terhadap lingkungan, menangkap apapun yang terjadi di lingkungan kita sebagai bahan perenungan.
Dalam dunia digital seperti sekarang ini, lingkungan menjadi sangat luas, bahkan world-wide.
Mendengar dan Berbicara
Perumpamaan di atas juga bisa diterapkan dalam keseharian. Banyak membaca bisa diartikan banyak mendengar.
Menulis adalah bentuk grafis dari berbicara.
Seorang yang pandai berbicara, dalam artian positif, tentu harus banyak mendengar. Kalau tidak, tidak akan bertambah kemampuannya dalam berbicara.
Bukankah, berbicara hanya mengulang apa yang kita sudah ketahui. Sedang kan mendengar memberi kita banyak pengetahuan baru.
Nah nambah lagi kan?
Nah nambah lagi kan?
Kesimpulan
Jadi, mana yang lebih dulu kalian lakukan? Membaca, menulis atau mendengar? Apapun yang kalian pilih, semua itu bagus kok dan kegiatan positif. Jalani yang kalian inginkan.
Selamat membaca.
@hartantoID