Kamisharing

dimanakah persimpanganku?

Seolah setiap episode berselang pariwara, serasa itulah waktu ini terlewati…

Yah, sejengkal demi sejengkal impian terwujud untuk kemudian melahirkan masa dimana kekosongan berisi senandung kesunyian.Terkadang bisa sebagus pelangi setelah deras hujan sehingga mampu melahirkan kembali impian yang benar-benar baru. Namun tak sedikit pula yang harus menikmati jeda iklan dengan terpaku dan penuh hasrat tak tentu karena seolah tiada lagi channel dengan tayangan bagus untuk dinikmati. Alhasil…. “K.O.S.O.N.G”

Kini, saat ini,tepat saat jari-jari ini mencoba untuk menari,hanya berselang dari beberapa masa dengan hampa.Hanya bertaut beberapa iklan produk yang kurang mampu menggugah semangat, KENAPA?

Apakah benar semua harus berjeda? katanya memang hidup tak harus selalu kencang berlari, sesaat kita perlu untuk rehat dan menghela nafas untuk kemudian berjalan kembali. Tapi bagaimana cara kita mengisi jeda itu?bagaimana kita menikmati rangkaian pariwaranya sehingga kita tidak perlu ganti channel?ataukah hidup memang sebuah pilihan sehingga berpindah adalah sebuah keniscayaan?lalu dimana harga sebuah kesetiaan, loyalitas, dan pengabdian?atau itu semua memang tidak kita perlukan?

Gamang, mungkin itu kalimat yang paling mendekati apa yang kadang – kalau tidak terlalu sering-kita rasakan sembari menikmati peralihan waktu tanpa tempat berganti.

Well, setidaknya saat ini harus dipaksakan untuk menikmati waktu meski dengan pergerakan minim.Tokh sekarang sudah mulai bermunculan iklan yang dapat dinikmati.Make it positive!

-amru nofhart-

Leave a Reply