Kata orang dulu, belajarnya sampai ke negeri seberang. Kini, kita bisa belajar bisnis dari usaha yang sudah ada dan berhasil. Seperti dari bisnis yang dibuat oleh Steve Hafter – Kayak ini. Kita dapat belajar usaha dan menerapkannya di bisnis UMKM loh.
Steve Hafner telah menjadi salah satu tokoh utama dalam perkembangan teknologi internet dan startup yang sukses. Lulusan Dartmouth College pada tahun 1991, Steve memilih jalur konsultasi setelah bekerja untuk Marketing Corporation of America dan Boston Consulting Group. Melihat perubahan signifikan dalam bisnis e-commerce, terutama di sektor perjalanan, ia mendapatkan gagasan untuk mengatasi kesulitan dalam memesan tiket pesawat, kamar hotel, dan mobil sewaan.
Dengan latar belakangnya yang telah tinggal di berbagai tempat seperti Peru, Guatemala, Costa Rica, dan Texas, Steve menyadari betapa sulitnya membeli tiket pesawat, kamar hotel, atau mobil sewaan karena harus memeriksa setiap situs penyedia jasa secara terpisah.

Untuk mengatasi masalah ini, bersama timnya, Steve meluncurkan Orbitz pada November 1999. Orbitz memungkinkan konsumen untuk dengan satu klik memilih layanan perjalanan seperti tiket pesawat, kamar hotel, dan mobil sewaan dari berbagai penyedia dengan harga terbaik.
Orbitz tumbuh pesat dan go public pada tahun 2001 dengan nilai pasar $1.4 miliar. Steve aktif terlibat dalam strategi bisnis perusahaan dan bertanggung jawab atas pengembangan bisnis, penjualan iklan, dan pemasaran.
Namun, meski sukses, Steve merasa kecewa dengan industri perjalanan karena pendapatan Orbitz hanya diperoleh saat pelanggan melakukan pembelian dari situs tersebut, yang hanya terjadi antara 2 hingga 6 persen dari waktu.
Pada sebuah diskusi dengan kolega di industri perjalanan web, Steve berimajinasi tentang memiliki situs yang memberikan informasi kepada maskapai dan penyedia jasa perjalanan daripada menjual tiket langsung kepada konsumen.
Ide tersebut menginspirasi lahirnya Kayak pada tahun 2004. Dengan modal tambahan $15 juta dan dukungan investor seperti AOL, Kayak berkembang pesat dan pada tahun 2006 diakui sebagai situs terbaik untuk penawaran perjalanan.
Pada tahun 2012, Steve dan mitranya berhasil menjual Kayak kepada Priceline dengan penilaian pasar $1.8 miliar. Meskipun diakuisisi, Kayak tetap mempertahankan kepemimpinan individualnya di bawah kepemimpinan Steve sebagai CEO.
Sebagai perusahaan induk, Priceline memiliki sejumlah perusahaan pemesanan dan penjualan ini menjadi kesepakatan yang saling menguntungkan. Steve terus mencari peluang baru dengan tujuan mengkonsolidasikan semua aspek perjalanan konsumen di bawah satu payung, menggunakan teknologi terkini yang tersedia.

Mari kita elaborasi tiap tema dengan relevansi untuk pembelajaran UMKM, dengan menggunakan kasus serupa:
Pengalaman dan Pemahaman Pasar Internasional:
Steve Hafner dan Konteks Serupa:
Steve Hafner tumbuh dalam berbagai lingkungan di Amerika Latin dan Amerika Serikat. Pengalaman ini memberinya wawasan unik tentang kebutuhan konsumen dari berbagai latar belakang.
Sebagai pemilik UMKM yang beroperasi di serangkaian lokasi atau pasar yang berbeda, penting untuk memahami perbedaan budaya dan kebutuhan konsumen.
Identifikasi Peluang Pasar dan Rencana Bisnis:
Steve Hafner dan Orbitz:
Hafner melihat peluang di industri perjalanan dengan menyadari kesulitan dalam mencari dan memesan tiket pesawat, kamar hotel, dan mobil sewaan secara terpisah.
UMKM serupa dalam industri perjalanan dapat mengidentifikasi kebutuhan pasar yang belum terpenuhi dan merancang rencana bisnis yang memanfaatkan peluang ini.
Penerapan Teknologi untuk Efisiensi:
Steve Hafner dan Pengembangan Kayak:
Dengan melihat kekurangan situs perjalanan eksisting, Hafner dan timnya menciptakan Kayak, sebuah platform yang menggunakan teknologi untuk mengumpulkan informasi dan memberikan leads kepada penyedia layanan.
UMKM dapat memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Rekomendasi Buku untuk Pengusaha di Indonesia: 10 Bacaan Wajib yang Menginspirasi dan Memperkaya Wawasan

Membangun dan mengelola bisnis memerlukan ilmu yang terus berkembang. Untungnya, ada banyak buku yang bisa membantu pengusaha di Indonesia memahami strategi, pengambilan keputusan, serta manajemen keuangan dan tim. Berikut ini adalah…
Jangan Tunda Walaupun Mengalami Kendala – Atasi Masalah Keuangan dengan Cara Ini

Bayangkan Anda, seorang pemuda penuh ide, ingin membangun sebuah edupark yang menyenangkan dan edukatif di kota Anda. Anda telah merancang berbagai wahana edukasi yang menarik, namun mundul kendala keuangan. Jangan khawatir,…
Pertumbuhan dan Skalabilitas Bisnis:
Pengalaman Orbitz dan Kayak:
Orbitz dan Kayak mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam waktu singkat, menunjukkan bahwa bisnis dapat tumbuh dengan cepat melalui inovasi dan pemanfaatan peluang pasar.
UMKM harus mempertimbangkan strategi pertumbuhan yang dapat diubah sesuai kebutuhan pasar dan skalabilitas bisnis mereka.
Pentingnya Kemitraan dan Penjualan Bisnis:
Penjualan Kayak ke Priceline:
Hafner dan mitranya menjual Kayak kepada Priceline, menunjukkan bahwa kemitraan dan penjualan bisnis dapat menjadi langkah strategis untuk pertumbuhan dan keberlanjutan.
UMKM dapat mempertimbangkan opsi penjualan atau kemitraan untuk mengamankan masa depan bisnis mereka.
Kontinuitas Kepemimpinan dan Inovasi:
Kepemimpinan Steve Hafner:
Meskipun diakuisisi oleh Priceline, Steve Hafner tetap sebagai CEO Kayak, menunjukkan pentingnya kontinuitas kepemimpinan untuk mempertahankan identitas perusahaan.
UMKM harus merencanakan suksesi kepemimpinan dan terus mendorong inovasi untuk tetap bersaing di pasar yang terus berubah.
Baca juga: Cara Membangun Organisasi yang Sukses untuk UKMKM Indonesia
Dengan memahami perjalanan dan keputusan Steve Hafner dalam konteks UMKM, pemilik bisnis kecil dapat mengambil inspirasi dan pelajaran berharga untuk mengembangkan bisnis mereka sendiri.
Studi Kasus: Pemberdayaan UMKM Fashion melalui Inovasi dan Kemitraan – Mengikuti Jejak Steve Hafner
1. Konteks dan Pengalaman Pasar:
Latar Belakang Pemilik UMKM:
Seorang pemilik UMKM di bidang fashion dengan pengalaman di berbagai segmen pasar lokal.
Memiliki pemahaman mendalam tentang kebutuhan dan preferensi konsumen dalam industri fashion.
2. Identifikasi Peluang Pasar dan Rencana Bisnis:
Inspirasi dari Pengalaman Steve Hafner:
Menemukan peluang untuk menyederhanakan pengalaman belanja fashion lokal. Saat ini, konsumen harus menjelajahi berbagai toko dan platform online untuk membeli produk fashion.
Rencana bisnis mencakup pengembangan platform daring yang menyatukan berbagai merek lokal dalam satu tempat, memudahkan pelanggan menemukan dan membeli produk fashion sesuai preferensi mereka.
Baca juga: Rencana Usaha/Bisnis Satu Halaman – RUSH
3. Penerapan Teknologi untuk Efisiensi:
Model Bisnis Berbasis Teknologi:
Menerapkan teknologi untuk menciptakan platform daring yang mengintegrasikan inventaris dari UMKM fashion lokal.
Menggunakan algoritma cerdas untuk merekomendasikan produk kepada pelanggan berdasarkan preferensi sebelumnya dan tren mode.
4. Pertumbuhan dan Skalabilitas Bisnis:
Strategi Pertumbuhan Berkelanjutan:
Memastikan bahwa platform dapat berkembang seiring waktu dengan menambahkan lebih banyak merek dan produk dari UMKM fashion.
Mempertimbangkan model bisnis yang dapat diubah dan diperluas untuk menanggapi pertumbuhan yang cepat.
5. Pentingnya Kemitraan dan Penjualan Bisnis:
Kolaborasi dengan Desainer Lokal:
Mengembangkan kemitraan dengan desainer lokal untuk menyediakan koleksi eksklusif di platform.
Mempertimbangkan opsi penjualan atau kemitraan dengan platform e-commerce yang lebih besar untuk meningkatkan visibilitas dan penjualan.
6. Kontinuitas Kepemimpinan dan Inovasi:
Sukesesi Kepemimpinan dan Pemeliharaan Identitas Bisnis:
Mempersiapkan rencana suksesi kepemimpinan untuk memastikan kelangsungan bisnis.
Tetap berfokus pada inovasi produk dan pengalaman pelanggan untuk mempertahankan identitas bisnis yang unik.
Melalui langkah-langkah ini, pemilik UMKM di bidang fashion dapat mengambil inspirasi dari strategi Steve Hafner dalam mengelola Orbitz dan Kayak untuk mengembangkan bisnis mereka sendiri, meningkatkan visibilitas, dan memberdayakan ekosistem fashion lokal.
Punya Ide Bisnis Namun Bingung Memulai?
Ide bisnis sih banyak, tapi bingung ingin memulainya gimana? Anda dapat konsultansi dengan MasTan secara gratis dan dapatkan insight terkait bisnis dan UMKM Indonesia.
