“Menurut kamu, apa challenge berikutnya?” tanya beliau kali ini.
Seperti biasanya, perbincangan berdua dengan para mentor selalu saya manfaatkan untuk belajar. Sebisa mungkin mendengar, bertanya hanya jika terdesak, bicara hanya jika diminta. Kali ini rupanya benar-benar saya ditanya oleh beliau, perihal usaha yang kita kelola bersama. Lebih tepatnya, saya sekadar bantu beliau kelola.
“Fase berikutnya setelah scale-up ya standarnya di human resource management sih Pak” jawab saya standar. Sekilat mungkin, sembari tidak sabar menunggu elaborasi dari beliau. Memang, kondisinya seharusnya sudah memasuki tantangan sumber daya manusia kali ini.
“Ya, lebih tajam lagi; penempatan personel tim secara tepat.”
Tantangan UMKM: Ketepatan Di Tengah Keterbatasan Sumber Daya Manusia
Memang betul, UMKM atau rintisan mempunyai keterbatasan dalam hal sumber daya. Tidak terkecuali sumber daya manusia. Saat PR mengenai scale-up telah terakomodir, maka tantangan berikutnya adalah HRD.
1. Memahami Dinamika UMKM
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membentuk tulang punggung ekonomi nasional, memainkan peran penting dalam mendorong inovasi dan memberikan peluang pekerjaan. Namun, perjalanan skala usaha bagi UMKM datang dengan sejumlah tantangan unik.
Tidak seperti perusahaan besar, UMKM sering beroperasi dengan sumber daya terbatas, anggaran yang ketat, dan struktur organisasi yang lebih kecil.
Saat UMKM memulai langkah ekspansi, HR menjadi penentu keberhasilan. Tantangannya terletak pada pemahaman dinamika khusus yang membedakan UMKM. Berbeda dengan perusahaan besar, UMKM sering beroperasi dengan tim yang lebih kecil, menuntut pendekatan yang lebih serbaguna dari para profesional HR. Dari merekrut dan mempertahankan bakat hingga membentuk budaya perusahaan, HR di UMKM perlu menavigasi tantangan ini dengan kefasihan strategis.
“Kalo gw taruh orang yang lapangan banget ke ranah manajerial dan/atau perencanaan strategis, kita bakalan kehilangan dua pos. Eksekusi dan Strategi nggak optimal jadinya.” Begitu pelajaran dari mentor saya kali ini.
2. Strategi Rekrutmen dan Akuisisi Personel
Salah satu tantangan terdepan yang dihadapi UMKM selama scale-up adalah menarik dan mempertahankan bakat terbaik. Persaingan untuk profesional berkompeten sangat ketat, dan UMKM sering bersaing dengan perusahaan lebih besar dengan sumber daya yang lebih besar. Untuk mengatasi hambatan ini, strategi akuisisi bakat dan rekrutmen strategis menjadi penting.
UMKM dapat memanfaatkan kelincahan mereka sebagai keunggulan. Kecepatan memungkinkan mereka mengimplementasikan pendekatan rekrutmen inovatif, seperti membangun merek pengusaha yang kuat yang menekankan peluang dan tantangan unik bekerja di UMKM yang berkembang. Jaringan dalam lingkaran industri, bermitra dengan institusi pendidikan, dan memanfaatkan platform online juga dapat memperkuat upaya rekrutmen.
Kerja sama dengan komunitas lokal dan memupuk budaya kerja yang positif adalah elemen tambahan yang dapat membuat UMKM lebih menarik bagi calon karyawan. Dengan menyoroti peluang pertumbuhan karir, lingkungan kerja yang mendukung, dan rasa tujuan, UMKM dapat bersaing dengan sukses untuk menarik bakat terbaik dibandingkan perusahaan besar.
“Yakinkan bahwa bergabung dengan kita artinya juga menjadi besar bersama kita. Sense of ownership itu yang harus dipastikan sedari awal”
3. Menanamkan Budaya Perusahaan yang Kuat
Seiring dengan pertumbuhan UMKM, menjaga dan membina budaya perusahaan yang kuat menjadi semakin penting. Berbeda dengan organisasi yang lebih besar, UMKM sering memiliki lingkungan kerja yang lebih akrab di mana kontribusi setiap anggota tim terasa nyata. Kedekatan ini menciptakan peluang unik untuk membangun budaya yang bersatu dan positif yang terasa di seluruh organisasi.
Para profesional HR di UMKM harus secara proaktif terlibat dalam membentuk dan menjaga budaya yang sejalan dengan nilai dan tujuan perusahaan. Komunikasi memainkan peran sentral—memastikan bahwa tim memahami misi, visi, dan nilai bersama perusahaan menciptakan rasa memiliki dan tujuan.
4. Mengelola SDM dengan Sumber Daya Terbatas
Keunikan UMKM, terutama dalam hal sumber daya yang terbatas, mendorong perlunya pengelolaan SDM yang lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan korporasi besar. Dengan tim yang mungkin lebih kecil dan dana yang terbatas, UMKM perlu fokus pada strategi yang memberikan dampak maksimal dengan sumber daya yang tersedia.
Pentingnya Peran HR dalam Sumber Daya Manusia (yang Terbatas)
Penting bagi HR di UMKM untuk memahami prioritas bisnis utama dan menyelaraskan strategi sumber daya manusia dengan tujuan pertumbuhan jangka panjang. Ini melibatkan identifikasi bakat internal, pengembangan keterampilan internal, dan penciptaan jalur karir yang jelas untuk memanfaatkan potensi penuh tim yang ada.
Keterlibatan dan pengembangan karyawan menjadi kunci. Dengan memahami aspirasi karyawan dan memberikan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan bisnis, UMKM dapat memaksimalkan potensi setiap individu dalam tim. Kreativitas dalam merancang kebijakan insentif dan pengembangan karyawan juga dapat meningkatkan motivasi dan retensi karyawan.
Tentu, tantangan sumber daya memerlukan solusi yang cerdas dan inovatif. HR di UMKM perlu menjadi pemimpin strategis yang mengarahkan sumber daya manusia menuju tujuan bisnis, sambil tetap sensitif terhadap keterbatasan yang mungkin ada.