“Mas, apa bedanya KPI dengan OKR sih?” mendadak pertanyaan itu mendarat, padahal saya lagi baca soal heboh SGIE. Mana lagi lapar banget, makanya langsung aja saya jawab;
“Itu spelling-nya pake gaya capres apa gaya cawapres?!”
Dan, akhirnya kita diskusi lebih lanjut perihal alat ukur usaha/bisnis yang satu ini – apa yang dia tanyakan. Karena memang saya pun tidak ahli banget di ranah HRD ini. Tapi setidaknya boleh lah kita sambil belajar. Kata salah satu mentor saya sih; semua guru semua murid.
Alat Ukur, Alat untuk Mengukur
Dalam dunia bisnis, pelaku usaha seringkali dihadapkan pada kebutuhan untuk memahami dan mengelola kinerja mereka. Dua alat manajemen yang sering digunakan untuk tujuan ini adalah KPI (Key Performance Indicator) dan OKR (Objectives and Key Results).
Bagaimana kedua konsep ini dapat membantu pertumbuhan dan kesuksesan UMKM? Mari kita jelajahi lebih lanjut.
Definisi KPI dan OKR
KPI adalah sejumlah metrik yang diidentifikasi sebagai indikator kunci untuk mengukur keberhasilan suatu bisnis dalam mencapai tujuan strategisnya.
KPI memberikan gambaran yang jelas tentang sejauh mana suatu usaha berhasil mengimplementasikan strategi bisnisnya.
Di sisi lain, OKR adalah suatu metode manajemen yang memfokuskan energi organisasi pada tujuan bersama yang dapat diukur.
“Objectives” adalah tujuan besar yang ingin dicapai, sementara “Key Results” adalah langkah-langkah konkret yang ditempuh untuk mencapai tujuan tersebut.
OKR vs KPI
Walaupun keduanya – baik KPI ataupun OKR adalah alat ukur kinerja yang dapat digunakan UMKM Indonesia, ada perbedaan yang perlu dikenali.
Secara sederhana, perbedaan antara kedua alat ukur ini ada pada aspek waktu, cakupan, dan fleksibilitasnya.
Biasanya, KPI berfokus pada indikator yang mengukur kinerja jangka panjang. Sementara OKR Lebih bersifat musiman, sering kali dengan siklus pengaturan tujuan yang lebih singkat.
Kemudian, KPI mengukur kesehatan umum bisnis dan mencakup berbagai area, sementara OKR menetapkan tujuan spesifik untuk mencapai hasil tertentu dalam periode waktu tertentu.
Berikutnya, KPI Biasanya lebih tetap dan diukur secara konsisten dari waktu ke waktu, sementara OKR Dapat berubah lebih cepat sesuai dengan kebutuhan dan dinamika pasar.
Baca Juga yang Ini!
Saatnya Menjadi Pahlawan dengan Strategi Hero Marketing
Sebenarnya, tulisan tentang strategi hero marketing ini sudah dikupas dikit di tulisan sebelumnya, tentang Storytelling ala Steve Jobs. Kali ini, akan dibahas lebih tuntas, apa sebenarnya strategi hero marketing itu? Strategi Hero Marketing Bayangkan Anda sedang menonton sebuah film, kira-kira ingin jadi apa Anda jika masuk ke dalam cerita di film itu? Mostly, kita semua…
Menguasai Storytelling dalam Bisnis: Pelajaran dari Steve Jobs untuk UMKM di Indonesia
Storytelling atau bercerita adalah alat yang sangat kuat dalam bisnis. Dengan storytelling, kita bisa menarik perhatian audiens, menyampaikan ide-ide kompleks, dan membangun koneksi emosional. Steve Jobs, pendiri Apple, adalah seorang master dalam hal ini. Setelah belajar tentang storytelling di Pixar, Jobs menerapkan prinsip-prinsip tersebut di Apple, yang membuat presentasi produk mereka selalu dinanti-nantikan. Artikel ini…
OKR, KPI, dan UMKM
“Lalu gimana penerapannya untuk UMKM kayak kita Mas?
Nah, gini nih. UMKM perlu mengidentifikasi area-area kritis yang berdampak langsung pada keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka. Karenanya penting untuk memilih KPI yang sesuai dengan tujuan bisnis dan fokus pada kualitas data yang akurat. Pastikan pengukuran KPI dilakukan secara berkala dan dengan ketelitian tinggi untuk mendapatkan pemahaman yang akurat tentang kinerja bisnis.
Selain itu, UMKM harus menetapkan tujuan besar yang bersifat ambisius namun tetap dapat diukur. Sejelas mungkin dalam merinci langkah-langkah kritis yang akan diambil untuk mencapai tujuan besar tersebut. Pastikan seluruh tim terlibat dalam proses penetapan OKR agar ada rasa kepemilikan bersama terhadap tujuan perusahaan.
“Jadi, sebaiknya kombinasinya gimana nih?
Penerapan Alat Ukur Performa UMKM – KPI dan OKR
Untuk mendapatkan pengukuran kinerja bisnis yang baik, UMKM dapat lakukan kombinasi KPI dan OKR dengan cara berikut:
1. Ukurlah Kesehatan Bisnis Secara Umum dengan KPI
Identifikasi KPI yang mencerminkan kesehatan umum bisnis seperti laba bersih, retensi pelanggan, dan kepuasan pelanggan.
Menentukan target dari masing-masing indikator yang diukur ini sangatlah penting bagi UMKM. Target ini haruslah sesuai dengan business plan UMKM dan juga dapat diukur dengan jelas. Hal ini biasa dilakukan akhir tahun seperti ini untuk target tahun berikutnya.
2. Tetapkan Tujuan Strategis dengan OKR
Gunakan OKR untuk menetapkan tujuan strategis seperti peningkatan pangsa pasar atau peluncuran produk baru.
Jadi OKR ini melengkapi KPI di atas dalam bentuk tujuan jangka pendek yang memungkinkan UMKM melibatkan semua lini yang ada di UMKM.
3. Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Dan yang terakhir, evaluasi secara berkala. Lakukan evaluasi berkala terhadap kedua metode ini untuk memastikan bahwa tujuan-tujuan tersebut tetap relevan dan tercapai.
Jadi… Alat Ukur Mana yang Anda Pilih?
Dalam dunia yang terus berubah, UMKM perlu memanfaatkan alat-alat manajemen seperti KPI dan OKR untuk tetap kompetitif. Penggunaan yang bijak dari kedua metode ini dapat menjadi pilar keberhasilan bisnis UMKM, membantu mereka berkembang dan beradaptasi dengan cepat di pasar yang dinamis.
Pertanyaannya; jadi spelling-nya Ka-Pe-I ??? Loh itu bukannya yang ngurusin penyiaran dan lainnya? Eh, ini soal apa sih?